Search This Blog

Monday, August 19, 2013

Apa itu Stalking


Ada yang tau gak apa itu Stalking / Stalker ? yang belum tau dan penasaran kayak saya, yang Alhamdulillah sudah tau setelah baca artikel tetangga. Udah yang penasaran langsung aja dibaca daripada Kepo.! 


STALKER adalah pengikut, pengejar, pembuntut. Kalo konvensionalnya stalker itu membuntuti orang yang lagi jalan. Tujuannya ya untuk mengetahui si target lebih dalam, misalnya dia kemana aja, rumahnya dimana, terus ngapain aja dan sebagainya.

 Kalo stalker sekarang lebih ke arah dunia maya. Biasanya stalker itu mengikuti perkembangan atau update dari social media yang dimiliki si target. Misalnya facebook untuk mengetahui dia itu orangnya kaya gimana, melihat album foto dari awal sampe yang terbaru, lalu lihat profil dia, siapa aja temen deketnya, terus dia lagi dimana dan lagi ngapain melalui update-an status dia dan sebagainya. Atau bisa juga dengan memfollow twitter si target atau ekstremnya adalah memfollow dengan user yang berbeda. Tujuannya ya biar bisa mengetahui si target lebih dalam tanpa diketahui oleh target tersebut.

Biasanya stalking itu berawal dari rasa penasaran seorang stalker terhadap targetnya. Selain itu juga ada tujuan tertentu. Ada maksud baik dan juga ada yang buruk. Maksud baik seperti misalnya adanya rasa suka atau kagum terhadap si target, atau memberikan suatu surprise kepada si target. Tapi juga ada maksud buruk, untuk mengetahui kelemahan si target dan akan merencanakan sesuatu keburukan seperti mencari kekurangan atau keburukan dari target dan mengambil kesempatan dari keburukan si target tersebut.

Jadi, gak selamanya stalker itu adalah secret admirer, bisa jadi stalker adalah musuh kita.

Ciri-ciri STALKER

1. Anda kesal saat melihat akun jejaring sosial yang diproteksi
Akun jejaring sosial yang seluruh informasinya tidak diamankan dan terbuka bagi publik, menjadi sasaran empuk bagi para pengintip di dunia maya. Sebaliknya, para stalker akan merasa kesal jika melihat akun yang diincar ternyata diproteksi ekstra ketat. Nah, jika Anda seringkali merasa demikian, Anda mungkin seorang stalker.

2. Anda tahu dimana teman-teman Anda berada, sekarang!
Anda bertemu seorang teman, dia bercerita tentang pengalamannya mencoba salon baru di sebuah mall. Lalu Anda menjawab, "Iya, aku tahu. Kemarin kamu nge-tweet soal itu, kan?"
Membaca tweet atau update status yang wara-wiri di jejaring sosial, memang tidak ada salahnya. Tapi jika Anda selalu tahu dimana teman-teman Anda berada berkat mengintip posting-nya di jejaring sosial, Anda bisa dikategorikan sebagai seorang stalker.

3. Sering melihat profil akun sendiri
Para stalker seringkali melihat profil akun sendiri dan mengamatinya baik-baik. Alasannya untuk mengamati seperti apa akunnya terlihat di mata stalker lain. Apakah terlihat konyol atau membosankan? Apakah terlalu banyak "curhat" terselubung?

4. Diam-diam mengenal temannya teman
Selain mengenal si pemilik akun, stalker sejati biasanya juga mengintip teman dari sang target stalking. Walau tidak mengenal di dunia nyata, rasa penasaran membuat daftar sasaran stalking semakin panjang.

5. Mengintip blog
Sebagian blogger memilih untuk tidak mempromosikan alamat blognya. Entah karena tidak ngoyo mengejar jumlah viewer atau memang tidak begitu aktif di dalamnya. Alasan terakhir, blog merupakan salah satu tempat curhat paling populer di era internet. Inilah yang menjadi alasan para stalker menjadikan blog sebagai sasaran intip. Alamat blog biasanya didapat dari info profil sang pemilik atau cara-cara lainnya. Mungkin seperti saat kamu membaca artikel ini. Hehehe. :p

Sumber : Alif

2 comments :