Search This Blog

Sunday, April 24, 2016

SELAMAT TINGGAL HARAPAN LAMA SELAMAT DATANG HARAPAN BARU

Tak ada yang menginginkan jalan ini, melewati kesulitan dalam menyatukan dua hati, tak ada tak kan pernah ada. Namun takdir memutuskan demikian. Segala rindu yg pernah begitu mudahnya kusampaikan padanya kini hanya bisa kusimpan dalam hati yang sesak dan memar oleh luka bukan karenanya, dan bukan karena siapapun.

Dan aku kembali tenggelam dalam lamunan dan senyapnya perasaan ini, sudah hampir satu bulan aku seperti ini. Jika orang berkata aku tak lagi bersemangat untuk menjalani hidup. Mungkin mereka benar, namun aku nafikan semua itu. Aku yakinkan diriku untuk tegar dan kuat, Nyanyian tempo lalu yang pernah dia kirimkan untukku sungguh membuatku tak ada pilihan lain selain membisu. Iya, mungkin kemarin aku masih bisa menanyakan kabarnya melihat emo senyumnya, Namun lagu terakhir yang Ia kirimkan untukku membuatku berhenti untuk penasaran lagi tentangnya. Jika pun ditanya perihal Rindu aku akan menjawab “Aku masih merindukanmu” entah sampai kapan seperti ini aku pun tak bisa menjawabnya.

Aku pernah berputus asa, dan apatis dalam cinta. Tapi Aku harus yakin dengan takdir-Nya. Yakin jika scenario-Nya lebih indah dari rancangan yang pernah aku buat dengan-nya. Keindahan yang hanya sebuah rencana dan belum sempat menjadi nyata namun kita sudah menyerah. Iya, apa yang bisa dilakukan selain pasrah? Allah pilihkan jalan ini. Kita harus berpisah saling menahan Rindu yang semakin hari memadat hingga menyesakkan dada.

Jujur Aku masih saja ingin bertanya padanya “Masih kah kau selipkan namaku dalam do’amu? apa kau mulai merubah segala doamu?” aku rasa untuk bertanya semacam itu pun aku tak pantas. Jujur saja diam – diam aku masih sering ingin menyapanya dengan kalimat sederhanaku. Namun entah mengapa aku menghapusnya, jariku terasa ngilu dan bulir air mata mulai menetes.

Sampai akhirnya aku mulai berfikir untuk apa menangis? Untuk apa bersedih? Dia bukan lah siapa – siapa, dia hanya seseorang yang pernah singgah sebentar dalam hidup saya, dan dia hanya seseorang yang pernah mengisi waktu luangku. Merelakannya dan mengikhlaskannya bukan perkara sulit seperti yang aku fikir sebelumnya, meskipun tak bisa dipungkiri segala kenanganku dengannya tak bisa terhapus begitu saja dan mungkin tak akan pernah terhapus. “Bagaimana dengannya?” ah aku hanya mengotori kembali fikiranku jika masih saja aku tanyakan itu.

Aku berhasil menulis ini tanpa harus menangis lagi, ternyata tidak sesulit itu menghilangkan perasaan yang dulu mendominasi hidupku. Sesag yang pernah kualami menjadi pelajaran yang penting yang harus semua orang tahu bahwa hidup ini memang kadang menyesakkan tak peduli siapa yang membuat sesak dan sempit hati, karena memang beginilah hidup ini. Kita tak perlu menyerah dan berputus asa apalagi putus harapan hidup, sama sekali tidak perlu. Itu hanya merugikan diri kita sendiri (jomblo yaa? #eh). Bersemangat lah untuk hidup karena selama Allah masih kasih kesempatan kita untuk bernafas, disana Allah memberi kesempatan kita untuk berbuat lebih baik dari kemarin dan Allah kasih kesempatan untuk kita memperbaiki diri kita dan kembali ke jalan yang benar.

Ketika cinta tak berpihak pada kita, kita harus mulai berfikir, bukan kah akan ada cinta yang baru ? meskipun tak harus sama dengan cinta lama? Dan jangan lupa bahwa tak ada cinta tulus di dunia ini setulus Orang tua kalian mencintai kalian, jadilah orang yang bersyukur karena masih memiliki orang yang mencintai kalian dengan tulus. Tak perlu kalian mencari cinta lain cukup Cintai Allah, Orang tua, dan keluarga. Selebihnya cintai sekedarnya, jangan terlalu yakin dengan pasangan sementaramu (Pacar/HTS) jika tak ingin terjerembab dengan tindakan bodoh yang akan kamu sesali seumur hidup.

Adalah kesalahan terbesar jika kamu terlalu percaya dan terlalu mencintai jodoh orang lain. Lebih baik belajar mencintai jodohmu daripada harus tersesat pada cinta orang lain. Untuk menghilangkan perasaan itu tak semudah menggedor meja. Kalian harus mereduksi sedikit demi sedikit hingga perasaan kalian benar – benar netral. Bayangkan setiap detik, menit, jam, hari kalian terforsir hanya untuk mereduksi perasaan yang tak menentu itu, merasa terombang ambing dan tercampakan. Bukan kah sangat merugikan kita?


Jika tak ingin merugi maka jangan pernah menggantungkan harapan, dan cintamu pada seseorang. Gantungkan segalanya pada Sang Pemberi kehidupan serahkan semua pada-Nya niscaya keindahan dan kebahagian akan kalian raih. Selamat berjuang untuk Move on dan selamat berjuang untuk melewati masa kelammu ya guy’s. 

2 comments :